Jumat, 03 Juni 2016

People


 EVERY CHILD IS OUR CHILD

Setiap negara pasti mempunyai seseorang yang berperan sebagai duta dalam bidangnya masing-masing. Duta ini berfungsi sebagai pejabat diplomatik yang ditugaskan ke pemerintahan asing berdaulat, atau ke sebuah organisasi internasional, untuk bekerja sebagai pejabat mewakili negerinya. Nah, Fodimers, apakah tahu bahwa di Indonesia sendiri memiliki Duta Nasional untuk UNICEF?

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang siapakah Duta UNICEF dari Indonesia, lebih baik kita mengenal terlebih dahulu mengenai UNICEF itu sendiri. Fodimers, sudah kenalkah kalian tentang UNICEF? Tahukah kalian bahwa UNICEF merupakan agensi yang didanai secara sukarela? Agensi ini bergantung pada sumbangan dari pemerintah dan pribadi serta memiliki berbagai program mengenai anak. Program UNICEF tersebut diantaranya mendukung bantuan teknis, penguatan kapasitas, advokasi, formulasi kebijakan dan promosi isu-isu anak untuk membantu jutaan anak di Indonesia. UNICEF  juga berperan dalam menjaga kelangsungan hidup anak dan perkembangan dini yang mencakup kesehatan ibu dan anak, gizi, air, sanitasi dan perilaku hidup bersih sehat, pendidikan dan perkembangan remaja termasuk HIV dan AIDS; kebijakan sosial, perlindungan anak dan dukungan respons darurat menekankan pengembangan pelayanan masyarakat untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Berkat banyaknya program yang dijalankan tersebut, UNICEF pun mendapatkan Penghargaan Perdamaian Nobel pada tahun 1965.

Nah, Fodimers sekarang sudah tahu bukan mengenai UNICEF? Namun, tahukah Fodimers siapa perwakilan Duta UNICEF dari Indonesia? Ya, siapa lagi kalau bukan Ferry Salim. Seorang model dan ayah dari 3 orang anak (Brandon Nicholas Salim, Brenda Nabilla, dan Raoul Sebastian) ini ditunjuk oleh UNICEF (United Nations Children's Fund) sebagai duta nasional untuk Indonesia pada tahun 2004. Kenapa beliau dapat terpilih? Beliau ingin memberantas kekerasan yang terjadi pada anak-anak agar anak-anak Indonesia bisa mendapatkan tempat perlindungan yang layak.

Kini Ferry Salim tengah disibukan dengan urusan imunisasi, kesehatan balita dan membantu UNICEF di berbagai kegiatan dan tempat seperti di toko UNICEF (dibuka Desember 2005) yang menjual beraneka produk UNICEF seperti kertas surat, amplop, alat tulis, dan boneka. Semua hasil penjualan produk-produk ini disumbangkan untuk anak-anak Indonesia. Selain itu, pria “metroseksual (metropolitan dan heteroseksual)” ini memiliki beberapa prestasi yang telah ia torehkan, yaitu mendapatkan penghargaan kemanusiaan dari sebuah organisasi kemanusiaan di Argentina pada tahun 2004. Pada tahun 2014, Ferry bersama dengan istri duta besar Norwegia, Noord Travik, bekerja sama dengan UNICEF dan Metro TV berhasil membuat acara 'Voice of Children' dan berhasil mengumpulkan dana sebesar 1.5 miliar rupiah yang disumbangkan bagi anak-anak korban kekerasan dan perang di Jalur Gaza.

"Saya punya anak, kok tega sampai begitunya. Membunuh lalu ditaruh di dalam kardus. Kita mau memerangi ini, kita mengajak orang lain untuk mengatakan every child is our child. Jadi, anak-anak seharusnya dilindungi dari kekerasan apapun,"

-FERRY SALIM-

Sumber:

(Maria Octavia Prisky)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar