Sabtu, 13 Februari 2016

Fodim Highlight


Diskusi Eksternal: TechnoFrenzy 

(SMA Don Bosco 1)


Apa yang terlintas dipikiran kalian jika mendengar kata "Teknologi"? Canggih? Pintar? Ya, hal itu lah yang mendeskripsikan teknologi itu sendiri di zaman sekarang. Penggunaaan teknologi yang semakin marak kini bukan hanya digunakan oleh satu generasi namun telah digunakan oleh semua generasi. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua yang sudah lanjut usia. Makin berkembangnya fitur-fitur yang tentunya makin memudahkan seseorang untuk menggunakan barang canggih yang sekarang ini sudah menjadi kebutuhan primer bagi kebanyakan orang.

Fenomena inilah yang mendukung Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Diskusi Ilmiah Mahasiswa (UKM Fodim) Unika Atma Jaya yang bekerja sama dengan Marketing & Public Relation (M&PR) Unika Atma Jaya untuk mengadakan sebuah rangkaian kegiatan Diskusi Eksternal yang mengusung tema "TechnoFrenzy" dengan melihat semuanya dari dua aspek yang berbeda yaitu Ekonomi Kreatif dan Psikologi Sosial. Dalam kegiatan ini diadakan di 3 (tiga) Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berbeda. Rangkaian yang pertama diadakan di SMA Don Bosco 1, Jakarta pada Rabu (27/1/16).
Sebelum acara dimulai semua panitia dan tim yang membantu pelaksanaan acara sudah siap di posisinya masing-masing. Tepat pukul 11.00 WIB acara sudah siap untuk dimulai. Antusias terlihat di depan meja registrasi, siswa-siswi SMA Don Bosco nampaknya tidak sabar untuk mengikuti acara kali ini. Mereka yang sudah selesai melakukan registrasi secara berurutan memasuki Aula, yaitu ruangan tempat terselengggaranya TechnoFrenzy.


Sebuah acara tentunya tidak akan berjalan baik jika tidak ada didalam perlindungan Tuhan. Untuk itu, acara kali ini diawali dengan doa yang dipimpin oleh Hanni Wijaya (Mahasiswi Psikologi Unika Atma Jaya). Setelah haturan doa telah dipanjatkan, selanjutnya Susan Pangestu selaku Ketua Panitia acara memberikan sepatah dua patah katanya untuk membuka acara. Kata sambutan selanjutnya diberikan oleh Nerisa Arviana Yang selaku ketua umum UKM Fodim periode 2015/2016. Tak hanya dari pihak Atma Jaya yang memberikan sambutan namun selaku wakil kepala sekolah, Ibu Ning menyampaikan apresiasinya terhadap terselenggaranya acara kali ini.

Saat waktu menunjukan pukul 11.40 WIB, rangkaian dilanjutkan dengan diskusi terbuka bersama siswa-siswi SMA Don Bosco 1. Master of Ceremony (MC) pada kali ini yang dibawakan oleh Yoshua (Mahasiswa Ekonomi Unika Atma Jaya) yang kebetulan juga merupakan alumnus dari SMA Don Bosco 1. Kemudian MC menyerahkan acara kepada Christian Reynaldo (Mahasiswa Ekonnomi Unika Atma Jaya) selaku moderator dalam diskusi kali ini. Dalam diskusi kali ini terdapat dua pembicara yang tentunya memiliki pengalaman dalam bidang Ekonomi kreatif.


Pembicara pertama yaitu seorang dosen aktif Unika Atma Jaya, Bapak Risto Samosir. Saat ini Pak Risto mengajar sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Unika Atma Jaya. Sebagai seorang dosen yang sudah mengerti banyak tentang dunia ekonomi, tentunya Pak Aristo dalam kesempatan kali ini membagikan informasi tentang perkembangan ekonomi kreatif di itu sendiri di zaman sekarang. Pembicara kedua yaitu seorang Mahasiswa aktif Unika Atma Jaya yang telah memiliki bisnis sendiri di bidang fashion. Dia adalah Kezia Amelia atau yang akrab kita panggil Amel. Bisnis yang Amel jalani sendiri telah diakui oleh banyak orang. Dengan brand-nya yang terkenal yaitu D&K. Dalam kesempatan kali ini, Amel (21) berbagi ceritanya kepada adik-adik Don Bosco tentang bagaimana dengan bantuan teknologi (dalam hal ini web dan sosial media) pada bisnisnya dimulai sampai akhirnya bisnisnya bisa diakui oleh banyak orang. Setelah selesai sesi dari pembicara, acara dilanjutkan dengan sebuah penampilan pengisi acara. Dua penampilan perwakilan dari UKM Fodim dan perwakilan siswa-siswi SMA Don Bosco yang tentunya menjadi hiburan tersendiri bagi peserta.


Berakhirnya penampilan dari pengisi acara mengartikan bahwa berakhir sudah rangkaian acara TechnoFrenzy yang diadakan di SMA Don Bosco 1, Jakarta. Semoga dengan adanya kegiatan kali ini dapat membantu generasi muda khususnya siswa-siswi SMA untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang dampak penggunaan teknologi dalam kehidupan mereka. Apakah teknologi itu dapat memberikan manfaat ataukah hanya sebagai alat pemuas kebutuhan? Selain itu, diharapkan setelah kegiatan ini mereka mampu merubah mindset mereka tentang teknologi.


-Salam Figeon-




Fodim Highlight


Morning dan 
Rapat Umum Anggota (RUA) Year Book

Hello, Fodimers! Satu langkah lagi sebelum Sipostaru XXIV ini menjalankan diskusinya. Ya, apalagi kalau bukan diadakannya pembekalan terakhir, yaitu Morning (Moderator Training). Pada kesempatan kali ini, Sipostaru XXIV belajar lebih banyak mengenai bagaimana menjadi seorang moderator. Hal ini tentunya sangat penting untuk menunjang jalannya suatu diskusi.

Morning kali ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Januari 2016 yang bertempatan di BKS 201B pukul 09.30 WIB. Seperti biasa, acara disambut dengan MC, Einstain (Sipostaru XXIII) yang kemudian dimulai dengan doa yang dipimpin oleh Hanni Wijaya (Sipostaru XXIII). Setelah doa bersama, tak lupa kata sambutan pun dihantarkan oleh Christian Reynaldo (Sipostaru XXIV) yang mewakili divisi Pengembangan Diskusi (PD) dan Sumber Daya Manusia (SDM). Suasana pun mulai mencair ketika dibawakannya games singkat oleh Aditya (Sipostaru XXIV).


Suasana yang mulai mencair menjadi serius karena acara mencapai intinya, yaitu pembekalan moderator training dengan yang dibawakan oleh Erwin (Sipostaru XXIII) dan dilanjutkan dengan Yoshua (Sipostaru XXIII). Pembekalan tanpa adanya praktek tentunya sia-sia saja. Untuk itu, setelah diadakannya pembekalan menjadi moderator dan istirahat sejenak, Sipostaru XXIV ini diajak untuk mempraktekan langsung menjadi seorang moderator. Para Sipostaru XXIV ini pun dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap orang dari masing-masing kelompok memilih topik yang berbeda-beda untuk dibahas, diantaranya Petingnya Ketrampilan Menulis, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Hate Speech, Ahok di Pilgub 2017 Maju Lewat Jalur Independen, Balap Liar yang Dilegalkan, dan Gaya Hidup Masyarakat Perkotaan.


Para Sipostaru XXIV terlihat begitu semangat dan antusias saat membawakan topik dan menjadi moderator pada kelompok kecil tersebut walaupun tegang dan juga gugup tidak dapat dihindarinya. Kesalahan pun juga menjadi hal yang wajar untuk para Sipostaru XXIV yang kebanyakan baru pertama kali menjadi moderator ini. Meski begitu, feedback yang diberikan dapat menjadi pembelajaran bagi Sipostaru XXIV untuk menjadi moderator yang lebih baik lagi.



Acara Morning pun usai. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemilihan ketua umum Year Book 2016. Terdapat dua kanidat yaitu Aditya (Sipostaru XXIV) dan Evita (Sipostaru XXIV). Masing-masing dari mereka pun menyampaikan gambaran kegiatan Year Book yang akan mereka jalankan. Mulai dari tema, susunan panitia, dan juga anggaran. Anggota RUA terlihat terkesan dengan apa yang mereka sampaikan terutama pada tema yang tentunya sangat menarik dan unik. Aditya yang mengkonsepkan Year Book dengan seperti olimpiade dan Evita yang mengkonsepkan Year Book layaknya army. Kedengarannya saja sudah keren bukan, Fodimers?


Setelah usai menyampaikan gambaran Year Book dari masing-masing kanidat. Inilah saat yang ditunggu-tunggu, yaitu pemilihan Ketua Umum Year Book 2016. Evita dan Aditya pun dipersilahkan keluar sebelum para anggota Sipostaru XXIV ini berdiskusi untuk menentukan siapa yang terpilih. Pendapat pun dilontarkan dari anggota Sipostaru XXIV mulai dari yang pro hingga kontra. Pendapat pun semakin sengit sehingga sulit untuk menentukan siapa yang terpilih. Hingga akhirnya kesepakatan pun sudah bulat. Aditya dan Evita dipersilahkan masuk kembali ke ruangan. Suasana gelap, hanya PPT kosong yang menyala dan tiba-tiba sosok muncul pada PPT tersebut. Ya!

.
.
.
.
.
.
.
.

Selamat, Aditya! Terpilih menjadi Ketua Umum Year Book 2016!

-Salam Figeon-

Selasa, 09 Februari 2016

Review Topic of the Week Jan 2


Divisi PD dan Jurnalistik

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadikan Solusi Atau Bumerangkah?


Kereta cepat Jakarta-Bandung yang resmi dibangun (21/1/16) dan mulai beroperasi pada tahun 2019 mendatang membawa wajah baru bagi transportasi warga Jakarta yang hendak ke Bandung maupun sebaliknya. Pasalnya, kereta berkecepatan 250 km/jam hasil kerjasama antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dan China Railway International Co. Ltd. ini, hanya memakan waktu 35 menit saja dengan jarak 142,3 km. Dengan jarak yang cukup jauh dan waktu singkat, pemerintah menetapkan tarif kereta ini sebesar Rp200.000 untuk sekali jalan.

Kereta cepat yang menghubungkan 4 stasiun (Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar) ini, dinilai dapat meningkatkan perekonomian di sektor pariwisata dan sektor lainnya seperti industri manufaktur, logistik, properti. Selain itu, kereta ini juga dinilai dapat mengurangi kemacetan dalam tol yang kerap terjadi. Namun, sejumlah tanggapan negatif dari masyarakat juga mulai berjatuhan sejak diwacanakannya pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, salah satunya adalah pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dianggap kurang urgensi. Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dirasa kurang tepat untuk meningkatkan infrastruktur. Pembangunan ini dirasa lebih tepat untuk wilayah Sumatera, Kalimantan, maupun Papua yang infrastrukturnya terbilang masih minim. Selain itu, peningkatan pada sektor pariwisata di Bandung cukup membuat Gubernur Bandung (Ridwan Kamil) khawatir. Sebab, transportasi massal di Bandung yang belum memadai.

Sumber:


Nah, menurut Fodimers apakah kebijakan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ini merupakan sebuah solusi atau justru menjadi bumerangkah?

“Saya setuju dengan adanya pembangunan kereta cepat Jakata-Bandung. Pertama, adanya alternatif yang cepat jika ingin menuju Bandung dengan harga yang “worth it”. Namun, banyak orang yang tidak setuju dengan pembangunan proyek ini, karena tidak sesuai dengan situasi dan jondisi pada saat ini. Berbeda dengan saya. Pemerintah sedang menggunakan berbagai cara untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih maju, salah satunya proyek kereta cepat ini. Pemerintah juga pasti sudah memikirkan lebih dalam mengenai pembangunan kereta cepat ini (baik positif maupun negatif). Kalau semua orang berpikiran negatif terhadap upaya untuk memajukan bangsa ini, kapan kita bisa maju?”
-K.L.A.S. (Sipostaru XXIV)-

“Mungkin gw juga butuh untuk ke Jambi dengan harga 200 ribu saja. Dari sini saja kelihatannya kalau kereta cepat ini hanya menguntungkan beberapa pihak saja.”
-N (Sipostaru XXII)-

“Kurang urgensi kalau diadakan ke Jakarta-Bandung. Enak sih kalau ada di Burawang tapi daerah pedalaman lintas pulau itu lebih membutuhkan deh.”
-YKD-

“Semoga dengan adanya kereta cepat, aktivitas yang ada lebih maksimal lagi. Pemerintah dan warga harus bersatu mewujudkan solusi ini.”
-Anonim-



Review Topic of the Week Jan 1


Divisi PD dan Jurnalistik

Maraknya Organisasi Ilegal Tuntut Kita Lebih Kritis


Hai, Fodimers! Tahun baru seakan menjadi lembaran baru untuk memulai hal menjadi lebih baik lagi. Namun, tahun baru kali ini warga Jakarta sudah digegerkan dengan serangan yang terjadi di ruas Jalan MH Thamrin pada Kamis (14/01/2016) pukul 10.40 WIB lalu. Serangan pada peristiwa ini terjadi sebanyak 4 kali di tempat berbeda, diantaranya ledakan bom di teras Starbucks dan pos polisi perempatan Sarinah serta baku tembak di pelataran parkir gedung Skyline dan tengah jalan MH Thamrin. Pada kejadian ini terdapat 7 orang korban tewas yang diantaranya 4 orang teroris, 2 orang warga Indonesia, dan 1 orang warga Kanada.

Ternyata Fodimers, pelaku di balik serangan ini diduga dari kelompok Bahrun Naim, alias Abu Sayyan, alias Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo yang kini berada di Suriah. Bahrun Naim itu sendiri adalah seorang warga negara Indonesia yang membentuk Katibah Nusantara atau Islamic State’s Malay Archipelago Combat Unit, yang merupakan bagian dari ISIS. Seperti yang Fodimers ketahui kalau ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) adalah sebuah kelompok militan ekstremis jihadis Salafi/Wahhabi yang dideklarasikan oleh Abu Bakr al-Baghdadi pada tanggal 9 April 2013. ISIS itu sendiri memiliki tujuan untuk mendirikan sebuah kekhalifahan negara Islam serta ingin menguasai dunia. ISIS ini juga menyusul terjadinya perang saudara di Irak dan Suriah dan tentu saja gerakan ini Ilegal serta proklamasi kemerdekannya bersifat sepihak (Pemerintah Suriah dan Pemerintah Irak maupun PBB tidak merestuinya).

Selain ISIS gerakan ilegal lainnya yang sempat menghebohkan warga Indonesia lainnya adalah Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara). Organisasi Gafatar ini mencuat setelah dokter Rica Tri Handayani menghilang dan diduga pernah mengikuti organisasi ini. Gafatar itu sendiri adalah suatu organisasi masyarakat yang bergerak di bidang sosial dan budaya sejak 2011 silam. Namun, organisasi ini dikecam oleh warga sekitar sejak 2012 karena diduga berfiliasi dengan aliran sesat. Aliran sesat yang diajarkan oleh Gafatar diantarnya tidak wajib shalat, tidak wajib puasa, dan sebagainya. Karena alasan tersebut, Gafatar akhirnya resmi ditutup pada 2015 silam.

Semakin maraknya organisasi-organisasi ilegal yang beredar dikalangan masyarakat Indonesia, kita sebagai generasi muda harus selektif dalam memilih organisasi yang memberikan dampak positif bagi kita. Selain itu, kita sebagai generasi muda perlu mewaspadai adanya aktivitas yang disinyalir berbentuk kegiatan radikal terutama bagi mereka yang memiliki semangat perjuangan spiritual yang tinggi, namun tidak diiringi dengan pemahaman agama yang matang.
Nah, Fodimers, menurut kalian bagaimana caranya agar kita bisa menghindari organisasi/gerakan ilegal yang merugikan tersebut?


“Menurut gue sih kita harus cari tahu terlebih dahulu kegiatan yang dilakukan organisasi tersebut sebelum kita bergabung dengan organisasi tersebut. Jika dirasa mencurigakan kita sebaiknya tidak bergabung dengan organisasi tersebut.”
-Yuliani (Sipostaru XXIII)-

“Kalau dilihat artikelnya dan di kehidupan sekitar sekarang, memang banyak sekali organisasi ekstrimis seperti itu ya. Kadang kalau kita ga kritis, kita bakal mudah sekali terpengaruh dan itulah yang terjadi sama mereka yang bergabung dalam organisasi-organisasi tersebut. So, kita yang Fodimers harus melatih banyak kekritisan kita mumpung kita masih banyak waktu untuk belajar.”
-Nerisa (Sipostaru XXII)-

“Tetap berpikir dan berperilaku positif”
-Natasha (Sipostaru XXIV)-

“Jangan mudah terpengaruh dan masuk di dalam kegiatan yang positif”
-E-

“Sering-sering berdiskusi”
-CR (Sipostaru XXIII)-

“Dilihat dari situasi dan kondisi seperti itu, kita lebih dituntut untuk berpikir kritis dalam setiap masalah yang kita hadapi. Karena, orang yang mudah tergerumus dalam organisasi tersebut adalah orang yang mudah terpengaruh dan biasanya mereka tidak punya pemikiran yang kritis sehingga mudah terpengaruh dengan hasutan dari organisasi tersebut (doktrin).”
-K.L.A.S.(Sipostaru XXIV)-

“Harus open-minded kan sekarang udah modern. Masih saja ikut-ikutan dengan aliran kayak begini. Dengan diiming-imingin duit atau kebahagian untuk keluarga kalau ikut ISIS atau dukung pengeboman tempat yang berlebel luar negeri? Menyedihkan sih.”
-Karinda (Sipostaru XXIII)-

“Kita tidak boleh takut dan kalah”
-Y-