Selasa, 26 Januari 2016

Hot News


Resolusi untuk Indonesia? Siapkah?



Fodimers! Tidak terasa tahun 2015 cepat berlalu, tentu banyak kenangan serta suka dan duka yang kita rasakan di tahun 2015 kemarin. Kini, saatnya kita mempersiapkan diri untuk menyongsong tahun 2016 dengan penuh semangat. Bulan Desember kemarin Indonesia mengalami suatu perubahan yang besar? Kira-kira perubahan apa ya, fodimers?

Tentunya para fodimers pernah mendengar dan mengerti tentang MEA bukan? Ya, Masyarakat Ekonomi Asean atau yang kerap disingkat dengan MEA merupakan agenda integrasi ekonomi negara-negara ASEAN yang bertujuan untuk meminimalisasi hambatan-hambatan dalam melakukan kegiatan ekonomi lintas kawasan, misalnya dalam perdagangan barang, jasa, dan investasi. Hal ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.

Tentunya MEA ini memiliki beberapa tujuan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi ASEAN. Tujuan utama MEA 2015 adalah menghilangkan hambatan-hambatan kegiatan ekonomi lintas kawasan tersebut. Tujuan utama ini diimplementasikan melalui 4 pilar utama, yaitu ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional (single market and production base), ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing ekonomi yang tinggi (competitive economic region), ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata (equitable economic development), ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan perekonomian global (integration into the global economy).

Keberadaan MEA menjadi babak awal untuk mengembangkan berbagai kualitas perekonomian di kawasan Asia Tenggara dalam perkembangan pasar bebas di akhir 2015. MEA menjadi dua sisi mata uang bagi Indonesia, satu sisi menjadi kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas produk dan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kepada negara-negara lain dengan terbuka, tetapi pada sisi yang lain dapat menjadi boomerang untuk Indonesia apabila Indonesia tidak dapat memanfaatkannya dengan baik. Salah satu hal positif dari MEA yaitu hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia.

Ada pula resiko yang dialami oleh Indonesia dengan adanya MEA ini, yakni resiko kompetisi (competition risk) yang muncul dengan banyaknya barang impor yang akan mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang akan mengancam industri lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca perdagangan bagi Indonesia sendiri. MEA juga menjadi kesempatan yang bagus bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Adapun cara yang dapat kita lakukan untuk siap dalam menghadapi MEA 2016 ini. Kita harus melihat MEA sebagai peluang yang terbuka untuk memperbaiki kualitas SDM dengan meningkatkan daya saing, menyediakan pendidikan dan kesehatan yang memadai, dan memberikan edukasi terhadap pentingnya MEA. Meskipun peran dominan dalam meningkatkan kualitas menjadi milik pemerintah, bukan berarti seluruh tanggung jawab berada di tangan pemerintah. Justru sebaliknya, perlu kesadaran bahwa efek dari MEA akan dirasakan langsung oleh masyarakat dan tanggung jawab untuk berpartisipasi dan mempersiapkan diri menjelang 2016 menjadi milik bersama.

Siapkah kalian menghadapi persaingan di tahun 2016?

-Salam Figeon-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar